Dalam sebuah artikel yang diterbitkan di majalah The Royal Geographical Society, Katie Willis – wakil presiden Society untuk ekspedisi dan penelitian lapangan – memandang kolaborasi internasional sebagai kunci keberhasilan ekspedisi dan penelitian lapangan untuk setiap usaha abad ke-21.
Pendiri Blue Ventures Dr Alasdair Harris menyelenggarakan ekspedisi penelitian di Madagaskar sebagai ekspedisi sarjana sebelum ekspedisi Blue Ventures perdana pada tahun 2003, dan Willis mengutip Harris sebagai contoh kolaborasi jangka panjang yang sukses dengan komunitas mitra.
Harris dan tim bekerja dengan personel ilmiah lokal, baik di atas maupun di bawah air, serta dengan LSM, bisnis, nelayan, dan Institut Kelautan Malagasi. Informasi yang terkumpul selanjutnya didistribusikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan di pemerintahan dan masyarakat, dengan harapan dapat memperkuat kesadaran masyarakat akan perlunya melestarikan lingkungan unik tersebut. Mereka juga bekerja dengan mahasiswa dan staf dari Universitas Antananarivo dengan tujuan menyiapkan infrastruktur yang diperlukan agar studi jangka panjang dapat dilakukan di lokasi survei.
'Saat lulus, saya menyadari bahwa saya telah mencapai persimpangan jalan: pergi ke London untuk mendapatkan pekerjaan yang "layak", atau mencoba melakukan sesuatu untuk melindungi lingkungan laut yang luar biasa yang telah saya saksikan dalam ekspedisi awal itu,' kenang Haris. Dia menemukan Blue Ventures pada tahun 2003 untuk menunjukkan bahwa konservasi yang efektif membutuhkan pendekatan pragmatis, kewirausahaan dan dipimpin secara lokal untuk pengelolaan kelautan dan perikanan.
Dalam Blue Ventures, Harris bertanggung jawab untuk memimpin tim interdisipliner yang terdiri dari lebih dari 190 kolega di seluruh dunia. Karyanya berfokus pada pengembangan solusi terukur untuk tantangan lingkungan laut, menggunakan metode yang masuk akal secara ekonomi bagi masyarakat pesisir. Blue Ventures terus merekrut peneliti, penyelam, dan petugas medis sebagai sukarelawan berbayar untuk membantu program mereka di Madagaskar, Belize, dan Timor-Leste.
Baca artikel Geografis selengkapnya: Jelajahi 2018 – Penjelajah modern
Bergabunglah dengan kami di Madagaskar sebagai relawan konservasi laut