Sejak Oktober 2016, Blue Ventures telah bermitra dengan FORKANI – sebuah organisasi berbasis masyarakat Indonesia yang bekerja di kepulauan Wakatobi untuk mengamankan hak pengelolaan masyarakat atas sumber daya laut setempat.
Selama 15 bulan terakhir, FORKANI telah memfasilitasi upaya pemantauan dan pengelolaan berbasis masyarakat terhadap perikanan gurita di desa Darawa, melibatkan nelayan, pemerintah desa, tokoh adat dan otoritas Taman Nasional.
Membangun lebih dari satu dekade pengalaman Blue Ventures komunitas pendukung di seberang Samudra Hindia Barat untuk mengatur penutupan sementara perikanan gurita, FORKANI telah mengadaptasi model pengelolaan ini ke dalam konteks Indonesia dengan dukungan teknisi perikanan dalam negeri Blue Ventures.
Pada tanggal 5 Juli 2018, desa Darawa di Wakatobi mengadakan upacara di pantai One Mbiha untuk mendeklarasikan pengelolaan situs pemancingan gurita seluas 50 hektar.
Dalam deklarasi ini, masyarakat sepakat untuk menutup lokasi penangkapan ikan ini selama tiga bulan, dan semua aktivitas penangkapan ikan di area penutupan dilarang. Masyarakat dapat terus menangkap ikan di 13 lokasi penangkapan ikan lainnya di wilayah tersebut, sehingga tidak secara signifikan membatasi aktivitas penangkapan nelayan Darawa.
Selain penutupan, deklarasi tersebut juga menentukan jenis alat tangkap yang diizinkan di daerah tersebut setelah penutupan, serta beberapa peraturan lainnya.
Tujuan penutupan perikanan adalah untuk memberikan waktu bagi gurita untuk bertambah besar dan berkembang biak. Metode pengelolaan ini berhasil karena siklus hidup gurita pendek – mereka biasanya hanya hidup selama 15-18 bulan – dan mereka tumbuh sangat cepat selama 6 bulan pertama, hampir dua kali lipat beratnya setiap bulan selama periode ini. Pada akhir penutupan perikanan gurita sementara, para nelayan gurita harus diberi imbalan berupa keuntungan finansial dari menangkap gurita yang lebih banyak dan lebih besar.
Masyarakat memutuskan lokasi dan tanggal penutupan berdasarkan data yang mereka kumpulkan selama 15 bulan terakhir dari profil perikanan, pemantauan tangkapan dan pemetaan lokasi penangkapan. Data ini juga dibagikan pada pertemuan masyarakat dan dengan pemerintah desa dan tokoh masyarakat. Deklarasi komunitas terakhir merupakan puncak dari serangkaian upaya yang difasilitasi oleh FORKANI, pemerintah desa Darawa dan pihak Taman Nasional Wakatobi.
Pada upacara deklarasi, Ny. Ilmiati Daud, SE, M.Si selaku Wakil Bupati Wakatobi mengatakan bahwa “mengetahui potensi perikanan gurita di desa Darawa, kami berharap pemerintah desa dapat memanfaatkan dana desa untuk lebih mengembangkan potensi ini.”
Bapak La Beloro, Ketua FORKANI juga menegaskan bahwa “pengelolaan perikanan gurita oleh desa Darawa ini merupakan kasus pertama di Indonesia, sehingga mudah-mudahan bisa menjadi contoh bagi daerah lain.”
Pelaksanaan penutupan sementara perikanan gurita di Wakatobi menjadi preseden penting yang diharapkan dapat menjadi contoh bagi organisasi dan komunitas lain yang bekerja menuju pengelolaan perikanan berbasis masyarakat di Indonesia dan sekitarnya.
Kontak Marc Fruitema untuk informasi lebih lanjut
Cari tahu lebih lanjut tentang pekerjaan kami mitra pendukung