Perikanan gurita menghadapi peningkatan permintaan yang didorong oleh menipisnya stok ikan dan meningkatnya nilai ekonomi, yang menyebabkan ekstraksi populasi gurita secara berlebihan dan memperbesar ancaman terhadap ekosistem pesisir dan mata pencaharian para nelayan yang bergantung pada perikanan tersebut. Penerapan strategi pengelolaan seperti penutupan penangkapan ikan secara berkala dapat memberikan perlindungan bagi gurita, memberikan ruang dan waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan dan reproduksi spesies yang berkembang biak dengan cepat ini. Meskipun terdapat bukti hasil pengelolaan yang positif, peran penutupan berkala terhadap keberlanjutan populasi gurita dalam jangka panjang masih belum jelas. Di sini, kami mengkaji tren pendaratan gurita dari waktu ke waktu dan dampak penutupan berkala di sepanjang Selat Mozambik dari Komoro hingga Madagaskar (12°-25°S). Tren jangka panjang pendaratan gurita bervariasi di tiga wilayah: umumnya stabil selama periode 6 tahun di Komoro, meningkat selama periode 4 tahun di Kepulauan Tandus, dan menurun selama periode 17 tahun di Atsimo Andrefana, Madagaskar. Kami mengamati peningkatan yang signifikan dalam rata-rata tangkapan per unit upaya (CPUE, kilogram/hari nelayan), dan rata-rata total tangkapan (kilogram/hari) setelah penutupan berkala di seluruh desa yang mengambil gurita dari wilayah penutupan. Saat mengevaluasi masing-masing wilayah secara terpisah, kami mengamati dampak positif ini di seluruh Komoro dan Atsimo Andrefana, Madagaskar, sementara tren di Kepulauan Tandus tidak menunjukkan dampak penutupan gurita. Kami menerapkan model campuran linier umum untuk menguji pengaruh 10 kovariat terhadap rata-rata total tangkapan harian dan CPUE dalam 7 hari dan 30 hari pasca-penutupan. Kondisi awal (diukur berdasarkan CPUE sebelum penutupan dan total tangkapan harian), durasi penutupan, dan bulan mulai penutupan memiliki korelasi positif dan signifikan secara statistik dengan CPUE pasca-penutupan dan total tangkapan harian. Selain itu, durasi penutupan dari 13 hingga 16 minggu dan luas penutupan sekitar 70 hektar secara kualitatif dikaitkan dengan perolehan bersih CPUE. Meskipun penutupan berkala memberikan hasil positif bagi perikanan gurita, dampaknya mungkin hanya bersifat jangka pendek, seperti yang diamati di Atsimo Andrefana, Madagaskar, di mana hasil tangkapan menurun dalam jangka panjang meskipun terdapat perbaikan sementara. Temuan kami menggarisbawahi perlunya portofolio strategi pengelolaan yang beragam untuk memulihkan dan mempertahankan populasi dalam jangka panjang.