Pemantauan perikanan partisipatif dapat memberikan banyak manfaat, seperti meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan kelautan, menghasilkan data untuk perikanan yang miskin data, dan pemberdayaan komunitas nelayan. Meskipun sebagian besar studi pemantauan partisipatif berfokus pada laki-laki yang memantau kegiatan penangkapan ikan mereka sendiri, bukti dari penelitian yang meneliti peningkatan partisipasi perempuan dalam pengelolaan perikanan yang lebih luas menunjukkan bahwa program pemantauan juga harus memasukkan pendekatan inklusif gender. Selain itu, perspektif pengumpul data mengenai dampak partisipasi terhadap diri mereka sendiri atau komunitas mereka sering kali tidak disertakan dalam pelaporan atau evaluasi proses dan metodologi pemantauan. Kesenjangan dalam pendekatan pemantauan partisipatif ini mungkin mengabaikan partisipasi dan pengalaman masyarakat yang berbeda-beda dalam bidang perikanan dan pengelolaannya, sehingga mengabaikan konsensus umum bahwa perikanan berbasis masyarakat sangat melekat secara sosial. Dengan menggunakan metodologi fotografi partisipatif, photovoice, makalah ini mengeksplorasi partisipasi perempuan dalam pengelolaan perikanan, dan bagaimana hal ini terkait dengan berbagai bentuk pemberdayaan, seperti yang diwakili oleh cerita dan gambar yang dibagikan oleh para peserta program pemantauan perikanan di Timor-Leste. Kisah-kisah foto yang mereka hasilkan mengeksplorasi motivasi untuk berpartisipasi dalam program pemantauan, kondisi yang memungkinkan atau menghambat yang mempengaruhi partisipasi, dan implikasinya terhadap pengelolaan kelautan yang lebih luas. Kisah-kisah foto para peserta menunjukkan pentingnya hubungan dalam menciptakan lingkungan yang mendukung proses partisipatif, dan bagaimana pemantauan dapat membangun hubungan, menciptakan umpan balik positif yang mengarah pada peningkatan kesadaran, pemberdayaan, advokasi dan tindakan kolektif. Studi ini berkontribusi pada semakin banyaknya literatur seputar pemantauan partisipatif sebagai proses pemberdayaan dengan memperkuat suara perempuan melalui pengungkapan pengalaman dan aspirasi mereka.