Kajian ini melihat pada keyakinan agama, sejarah penggunaan sumber daya laut, aktivitas sehari-hari, ketergantungan ekonomi pada perikanan, pengetahuan lokal tentang perubahan lingkungan serta isu-isu budaya lainnya.
Informasi ini sangat penting untuk mengembangkan strategi konservasi yang efektif yang akan menguntungkan masyarakat lokal dan sumber daya laut yang terancam.
“Untuk membuat perlindungan terumbu karang efektif di komunitas terbelakang seperti Andavadoaka, perlu dipahami hubungan antara sumber daya laut dan penggunanya,” kata ilmuwan sosial Blue Ventures Josephine Langley yang menulis studi tersebut. “Identifikasi cara-cara untuk menghindari potensi konflik kebutuhan pembangunan ekonomi dan konservasi sangat penting.”
Banyak proyek pengelolaan konservasi perikanan dan kelautan di seluruh dunia yang gagal karena masyarakat lokal dikeluarkan dari proses konservasi.
Keterlibatan masyarakat, penelitian partisipatif dan mempromosikan penggunaan pengetahuan lokal telah berulang kali muncul sebagai langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah pengelolaan pembangunan masyarakat dan ekonomi mereka sekaligus melindungi lingkungan.
Laporan tersebut dapat diunduh di http://blueventures.org/research/Langley_TEK_2006_(web).pdf