Perubahan dari perikanan gurita subsisten ke berbasis uang tunai di SW Madagaskar telah menimbulkan kekhawatiran atas keberlanjutan jangka panjangnya. Di sini, hasil dari dua penutupan pertama Zona Larangan Ambil (NTZ) gurita di wilayah tersebut, berdasarkan data perikanan yang dikumpulkan antara September 2003 dan Juni 2006 disajikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah dan rata-rata berat gurita yang ditangkap meningkat secara signifikan setelah periode penutupan NTZ. Namun, intensitas penangkapan ikan yang tinggi pada hari-hari pembukaan mengurangi potensi manfaat jangka panjang dari penutupan NTZ pertama, dan pengurangan tekanan penangkapan ikan pada pembukaan kedua menghasilkan manfaat jangka panjang.
Studi ini menunjukkan bahwa penutupan sementara lokasi penangkapan ikan secara musiman berpotensi menjadi alat manajemen yang kuat dalam menjaga keberlanjutan perikanan gurita tradisional. Partisipasi aktif dan dukungan dari para nelayan lokal merupakan kunci keberhasilan pelaksanaan dan penghormatan terhadap NTZ.