Kesimpulan
1. Studi terbaru telah menggarisbawahi pentingnya variabel iklim dalam menentukan tinggi pohon dan biomassa di hutan tropis. Meskipun demikian, pengaruh iklim terhadap cadangan karbon hutan tropis masih belum pasti. Secara khusus, penerapan model vegetasi global dinamis berbasis proses telah menghasilkan kesimpulan yang kontras mengenai dampak potensial perubahan iklim pada penyimpanan karbon hutan tropis.
2.Menggunakan pendekatan korelatif berdasarkan model amplop bioklimatik dan data dari 1771 petak hutan yang diinventarisasi selama periode 1996-2013 di Madagaskar pada gradien iklim yang besar, kami menunjukkan bahwa musim suhu, curah hujan tahunan, dan suhu tahunan rata-rata adalah variabel kunci dalam menentukan kepadatan karbon hutan di atas tanah.
3. Dengan mempertimbangkan variabel iklim eksplikatif, kami memperoleh (R2 = 70% dan RMSE = 40 Mg.ha-1) peta karbon hutan untuk Madagaskar pada resolusi 250 m untuk tahun 2010. Peta nasional ini lebih akurat daripada peta karbon global yang diterbitkan sebelumnya (R2 26% dan RMSE 63 Mg.ha-1).
4.Menggabungkan model kami dengan proyeksi iklim untuk Madagaskar dari 7 model iklim global IPCC CMIP5 setelah RCP 8.5, kami memperkirakan kehilangan stok karbon hutan rata-rata 17% (kisaran: 7-24%) pada tahun 2080. Sebagai perbandingan, deforestasi homogen secara spasial sebesar 0.5% per tahun pada periode yang sama akan menyebabkan hilangnya 30% cadangan karbon hutan.
5.Sintesis: Studi kami menunjukkan bahwa perubahan iklim kemungkinan akan menyebabkan penurunan stok karbon hutan tropis. Kehilangan ini dapat disebabkan oleh penurunan ukuran rata-rata pohon dan pergeseran distribusi jenis pohon, dengan pemilihan jenis yang bertubuh kecil. Di Madagaskar, emisi karbon yang disebabkan oleh iklim mungkin, setidaknya, dalam urutan yang sama besarnya dengan emisi yang terkait dengan deforestasi antropogenik.