Abstrak
Memastikan bahwa manfaat dari inisiatif pengelolaan sumber daya alam dibagi antara laki-laki dan perempuan sangat penting untuk mencapai tujuan konservasi jangka panjang. Di barat daya Madagaskar, penutupan sementara gurita yang dikelola komunitas (Gurita cyanea) perikanan telah menjadi pendekatan populer untuk pengelolaan sumber daya, dan telah terbukti meningkatkan hasil tangkapan dengan hasil yang bertahan lama. Perempuan merupakan lebih dari setengah nelayan gurita secara regional, dan sangat dipengaruhi oleh upaya untuk mengelola sumber daya. Kami menilai peran gender dalam inisiatif pengelolaan perikanan ini, membandingkan pendaratan perikanan untuk laki-laki dan perempuan selama periode tujuh tahun, dan menilai keterlibatan perempuan dalam proses pengelolaan melalui serangkaian diskusi kelompok terfokus dan lokakarya. Temuan kami menunjukkan bahwa, sementara kedua jenis kelamin mendapat manfaat dari inisiatif pengelolaan perikanan, laki-laki cenderung memanen gurita yang lebih besar dan mendominasi wacana pengelolaan dan pengambilan keputusan. Kami mendiskusikan temuan ini dalam kaitannya dengan inisiatif pengelolaan sumber daya alam lainnya dan merekomendasikan strategi untuk memastikan integrasi perempuan yang lebih baik dalam pengelolaan perikanan gurita.
Kata kunci:
pengelolaan perikanan berbasis masyarakat, perempuan, wilayah laut yang dikelola secara lokal, sumber daya laut, Octopus cyanea