Abstrak
Penurunan banyak spesies megafauna laut menjadi perhatian global; tetapi banyak dari spesies ini, khususnya mamalia laut, telah diberikan perlindungan internasional dan nasional dan menjadi fokus program konservasi. Undang-undang nasional dan internasional yang ada ditinjau melalui mana megavertebrata laut diberikan perlindungan di perairan Malagasi. Penurunan dan perlindungan megafauna laut telah mengikuti pola yang umum di Madagaskar, dengan dua pengecualian utama: penyu laut dan elasmobranch tetap dieksploitasi secara besar-besaran oleh armada penangkap ikan nasional dan internasional. Status undang-undang yang mengatur kedua taksa tersebut tidak jelas dan tidak diketahui oleh banyak orang yang bekerja di sektor perikanan dan kelautan. Di Madagaskar, penyu dilindungi sepenuhnya dari eksploitasi oleh peraturan nasional bersama dengan sejumlah perjanjian multilateral. Banyaknya undang-undang yang melindungi penyu tidak koheren, sering disalahpahami dan jarang ditegakkan. Madagaskar sedang mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan perlindungan penyu melalui pengembangan strategi nasional, tetapi direkomendasikan bahwa kesempatan juga diambil untuk meningkatkan pemahaman tentang undang-undang saat ini dan bekerja lebih dekat dengan masyarakat lokal yang menganggap penangkapan penyu sebagai praktik adat. Namun, Elasmobranchs menerima perlindungan hukum minimal dan hanya mereka yang terdaftar di bawah perjanjian multilateral yang terikat oleh potensi pengelolaan di masa depan. Jika memang ada undang-undang untuk membantu mengelola elasmobranch (misalnya ketentuan tangkapan sampingan untuk kapal penangkap ikan asing), hal itu tidak lengkap dan sulit untuk ditegakkan. Madagaskar juga direkomendasikan untuk memberlakukan undang-undang elasmobranch nasional untuk membantu mencegah penangkapan ikan yang berlebihan, terutama dalam menghadapi peningkatan jumlah spesies elasmobranch di CITES dan CMS. Dengan demikian, kedua kelompok spesies tersebut secara efektif tidak terlindungi dan berada dalam bahaya eksploitasi berlebihan. Dengan pertumbuhan dan proliferasi wilayah laut yang dikelola secara lokal (LMMAs) di Madagaskar, potensi masyarakat lokal untuk meningkatkan perlindungan dan pengelolaan spesies ini harus dipertimbangkan, terutama dengan terbatasnya kapasitas yang tersedia untuk memantau dan menegakkan undang-undang di sepanjang garis pantai yang begitu luas.